blog bina darma

Selasa, 20 Desember 2011

psikologi litas budaya

Konflik Papua adalah konflik di Papua dan Papua Barat di Indonesia. Karena daerah menjadi bagian dari Indonesia pada tahun 1963, Papua Merdeka (Organisasi Papua Merdeka / OPM) telah melancarkan pemberontakan berskala kecil. Pengibaran bendera Bintang Kejora dan protes damai adalah ilegal dan ditekan. Wilayah ini kaya akan sumber daya alam, semakin memanaskan konflik.
Organisasi Papua Merdeka (disingkat OPM) adalah sebuah organisasi adat didirikan pada tahun 1965 untuk mempromosikan penentuan nasib sendiri dan pemisahan diri Papua Barat dari Republik Indonesia.
Gerakan ini dilarang di Indonesia, dan mengibarkan Bendera Bintang Kejora dan berbicara dalam mendukung tujuan OPM adalah dilarang kegiatan di Indonesia, yang dapat dikenakan biaya dari "Makar" (pengkhianatan). Sejak awal berdirinya OPM telah mencoba dialog diplomatik , Papua Barat dilakukan upacara bendera (ilegal menurut hukum Indonesia), dan tindakan militan dilakukan sebagai bagian dari Konflik Papua. Pendukung secara rutin menampilkan Bendera Bintang Kejora dan simbol lainnyaKesatuan Papua yang telah diadopsi pada periode 1961 sampai pemerintahan Indonesia dimulai pada bulan Mei 1963 dengan Perjanjian New York.
Para pendukung organisasi menuduh orang-orang Papua tidak memiliki hubungan etnis, budaya atau geografis dengan Indonesia, bahwa mereka adalah orang-orang kolonial di bawah Resolusi PBB 1541 dan bahwa mereka berhak ketentuan Resolusi PBB 1514. Menurut pendukung OPM, pemerintah Indonesia di Papua Barat adalah pendudukan militer.
Pemerintah Indonesia menyatakan bahwa wilayah tersebut memilih untuk dimasukkan ke dalam Republik Indonesia dengan referendum yang dikenal sebagai Tindakan Pemilihan Bebas pada tahun 1969. Pernyataan ini ditolak oleh para pendukung organisasi yang menuduh Tindakan Pemilihan Bebas tidak sukarela dan tidak mewakili populasi.

Psikologi Belajar

TEORI BELAJAR WOLFGANG KOHLER

Kohler lahir di Reval, Estonia pada tanggal 21 Januari 1887. Kohler memperoleh gelar Ph.D pada tahun 1908 di bawah bimbingan C. Stumpf di Berlin. Ia kemudian pergi ke Frankfurt. Saat bertugas sebagai asisten dari F. Schumman, ia bertemu dengan Wartheimer dan Koffka. Wolfgang kohler memperkenalkan penelitiannya yang berkaitan dengan insight learning. Teori yang menekankan akan pemahaman atas suatu proses pembelajaran. Teori Insight in Learning wolfgang kohler adalah adalah suatu proses belajar mengajar yang diawali dengan proses coba-coba dan salah, setelah menemukan suatu cara dalam pemecahan masalah tersebut seseorang akan dengan mudah untuk mengulang cara yang sama sesuai pengalaman yang lalu meskipun masalahnya agak berbeda hingga akhirnya dicapai suatu pemahaman. Insight juga sering dihubungkan dengan pernyataan spontan “aha”.
Kohler dkk melahirkan psikologi Gestalt. Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang berarti “keseluruhan”. Untuk memperkuat teorinya Kohler mengadakan penelitian pada sembilan Simpanse yang terkurung pada beberapa sangkar. Salah satu dari Simpanse tersebut bernama Sultan. Penelitian tersebut dilakukan selama kurang lebih tujuh tahun yang dimulai dari tahun 1913. Pulau Canary yang menjadi pilihan Kohler dalam melakukan eksperimen.

Ekesperimen I
Simpanse dimasukkan dalam sangkar atau ruangan dan didalam sangkar tersebut terdapat sebatang tongkat. Diluar sangkar diletakkan sebuah pisang. Problem yang dihadapi oleh simpanse adalah bagaimana simpanse dapat mengambil pisang untuk dimakan. Pada awalnya simpanse berusaha mengambil pisang tersebut, tetapi selalu gagal karena tangannya tidak sampai untuk mengambil pisang tersebut. Kemudian simpanse melihat sebatang tongkat dan timbulah pengrtian untuk meraih pisang dengan menggunakan tongkat tersebut. Begitu juga ketika ada dua tongkat, karena tidak dapat dirahnya pisang tersebut dengan tongkat satu. Tiba-tina muncul insight dalam diri simpanse dan menyambung dan akhirnya berhasil

Eksperimen II
Problem yang dihadapi sekarang diubah, yakni pisang digantung diatas sangkar sehingga simpanse tidak dapat meraih pisang tersebut. Disudut sangkar tersebut diletakkan subuah kotak yang kuat untuk dinaiki simpanse. Pada awalnya simpanse mau mengambil pisang, akan tetapi berkali-kali gagal, ketika simpanse melihat Kotak disudut sangkar, munculah insight simpanse untuk bergegas mengambil kotak dan dinaikinya dan akhirnya ia dapat mengambil pisang
Dari eksperimen-eksperimen tersebut, penemuan penyelesaian masalah melalui insight learning dalam penelitian Kohler dan Koffka adalah bila penyesuaian itu telah ditemukan, maka simpanse itu dengan mudah dapat mengulanginya, juga bila situasinya tidak persis seperti yang sebelumnya.
Teori yang di rumuskan oleh Kohler mempunyai implikasi dalam proses pembelajaran, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pemahaman (insight), dalam proses pembelajaran hendaknya peserta didik memiliki pemahaman yang kuat.
2. Untuk menunjang pembentukan insight, maka guru harus melaksanakan pembelajaran yang bermakna (meaningful learning), bisa dilaksanakan dengan menyusun strategi, memilih metode dan menggunakan media pembelajaran yang tepat.
3. Setiap prilaku mempunyai tujuan (pusposive behavior), Prilaku bukan hanya terjadi akibat hubungan stimulus-respons, tetapi ada keterkaitannya dengan tujuan yang ingin dicapai.Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika peserta didik mengenal tujuan yang ingin dicapainya, guru mempunyai tanggung jawab untuk membantu peserta didik memahami tujuan pembelajaran.
4. Setiap individu memiliki keterkaitan dengan lingkungan dimana ia berada (life space), dalam menyampaikan materi hendaknya dikaitkan dengan situasi dan kondisi lingkungan kehidupan peserta didik.
5. Menurut pandangan teori Gestalt, proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila peserta didik mampu menangkap prinsip-prinsip pokok dari suatu persoalan dan menemukan generalisasi untuk dipergunakan memecahkan masalah dalam situasi lain.
6. Education is social process of change in the behavior of living organisme (Pendidikan adalah proses sosial perubahan dalam perilaku organisme hidup), guru dengan peserta didik, peserta didik dengan guru, peserta didik dengan peserta didik, dan peserta didik dengan masyarakat.

Menurut Koffka dan Kohler, ada tujuh prinsip organisasi yang terpenting yaitu:
a. Hubungan bentuk dan latar (figure and gound relationship); yaitu menganggap bahwa setiap bidang pengamatan dapat dibagi dua yaitu figure (bentuk) dan latar belakang. Penampilan suatu obyek seperti ukuran, potongan, warna dan sebagainya membedakan figure dari latar belakang. Bila figure dan latar bersifat samar-samar, maka akan terjadi kekaburan penafsiran antara latar dan figure.
b. Kedekatan (proxmity); bahwa unsur-unsur yang saling berdekatan (baik waktu maupun ruang) dalam bidang pengamatan akan dipandang sebagai satu bentuk tertentu.
c. Kesamaan (similarity); bahwa sesuatu yang memiliki kesamaan cenderung akan dipandang sebagai suatu obyek yang saling memiliki.
d. Arah bersama (common direction); bahwa unsur-unsur bidang pengamatan yang berada dalam arah yang sama cenderung akan dipersepsi sebagi suatu figure atau bentuk tertentu.
e. Kesederhanaan (simplicity); bahwa orang cenderung menata bidang pengamatannya bentuk yang sederhana, penampilan reguler dan cenderung membentuk keseluruhan yang baik berdasarkan susunan simetris dan keteraturan.
f. Ketertutupan (closure) bahwa orang cenderung akan mengisi kekosongan suatu pola obyek atau pengamatan yang tidak lengkap.

Kamis, 08 Desember 2011

ISI

ini hati gua yang gua curahkan ke blog ini .
gak ada manfaatnya gua cerita ke orang tua , temen , pacar , taupun sahabat . semuanya itu basi menurut gua . sampe sekarang kalau gua bisa milih mendingan gua cerita sama benda mati , yg pasti dia bakalan jaga rahasia gua . mungkin di antara pilihan hidup gua ini pilihan yang paling berat , pilihan sebagai wanita yang entah apa jati dirinya . semua apa yang gua mau bakalan terpenuhi sama orang tua gua , bulutangkis , maen sama temen gua , pacaran , semua ok gak ada larangan .
tapi sampe sekarang gua masih nyesel kenapa gua berenti bulutangkis ? padahal bulutangkis gua anggap 1/2 dari jiwa gua , dari suka dukanya itu numpuk jadi satu di situ , gua kenal temen yang solit , kenal pacar , kenal kekeluargaan . tapi yg psti bulutangkis , sekolah , dan pacar gak akan bisa kompak . sekarang gua udah jalanin sebagai anak kuliahan haha , jalanin kuliah dan pacaranpun gua masih gak kompak . kuliah gua yg lumayan lah hahha , sedangkan pacar gua yang lumayan juga lah .
akhir2 ini mungkin percintaan gua yang agak buruk , pacar gua satu2nya dan gua yg selalu setia tanpa pamrih dan lagi gua sangat cintai belum bisa kenal dia seutuhnya , jujur gua belum bisa milikin hati dia seutuhnya , karna dia mencintai orang lain , buka gua ? jujur saat gua tau itu semua gua ngerasa 3 thn gua serasa sia-sia dan gak ada arti , mungkin dia gak ngerasain perjuangan gua mempertahanin dia selama 3 thn , kalau ini semua adalah tanda bahwa evaluasi gua sebagai seorang wanita dewasa ok lah , tapi klu untuk yang lain gua gak bisa . selama perjalanan cinta gua ini yang paling sakit , ini yang paling klimaksnya , tapi lagi dan lagi gua coba untuk bertahan lg dan brtahan lagi , gua gak tau sampe kapan gua bersikap kaya gini . Yang pasti cuma doa2 gua selama ini yang bisa ngerubah dia , gua , dan situasi jauh lebih baik .
udahlah ngomongin semua isi ini , gua pikir2 percuma juga gua nulis gak ngefek , eh ngefek di gua ding , efeknya gua jadi nagis bombay :D

Minggu, 04 Desember 2011

lambang psikologi

Beberapa metodologi dalam psikologi, di antaranya sebagai berikut :
Metodologi Eksperimental
Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen.[4] Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya. Pada metode eksperimental, maka sifat subjektivitas dari metode introspeksi akan dapat diatasi. Pada metode instrospeksi murni hanya diri peneliti yang menjadi objek. Tetapi pada instrospeksi eksperimental jumlah subjek banyak, yaitu orang - orang yang dieksperimentasi itu. Dengan luasnya atau banyaknya subjek penelitian maka hasil yang didapatkan akan lebih objektif[2]
Observasi Ilmiah
Pada pengamatan ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan sengaja. Melainkan dengan proses ilmiah dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula pada tingkah laku yang lain, misalnya saja : tingkah laku orang-orang yang berada di toko serba ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor dijalan raya, tingkah laku anak yang sedang bermain, perilaku orang dalam bencana alam, dan sebagainya.
Sejarah Kehidupan (metode biografi)
Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya, seorang anak yang tidak naik kelas mungkin diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak kecil memang dibidang musik sehingga dia tidak cukup serius untuk mengikuti pendidikan di sekolahnya.[4] Dalam metode ini orang menguraikan tentang keadaaa, sikap - sikap ataupun sifat lain mengenai orang yang bersangkutan [2]. Pada metode ini disamping mempunyai keuntungan juga mempunyai kelemahan, yaitu tidak jarang metode ini bersifat subjektif [2].
Wawancara
Wawancara merupakan tanya jawab si pemeriksa dan orang yang diperiksa. Agar orang diperiksa itu dapat menemukan isi hatinya itu sendiri, pandangan-pandangannya, pendapatnya dan lain-lain sedemikian rupa sehingga orang yang mewawancarai dapat menggali semua informasi yang dibutuhkan.Baik angket atau interview keduanya mempunyai persamaan, tetapi berbeda dalam cara penyajiannya. Keuntungan interview dibandingkan dengan angket [2] yaitu:
Pada interview apabila terdapat hal yang kurang jelas maka dapat diperjelas
interviwer(penanya) dapat menyesuaikan dengan suasana hati interviwee ( responden yang ditanyai)
Terdapat interaksi langsung berupa face to facesehingga diharapkan dapat membina hubungan yang baik saat proses interview dilakukan.
Angket
Angket merupakan wawancara dalam bentuk tertulis. Semua pertanyaan telah di susun secara tertulis pada lembar-lembar pertanyaan itu, dan orang yang diwawancarai tinggal membaca pertanyaan yang diajukan, lalu menjawabnya secara tertulis pula. Jawaban-jawabannya akan dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang diselidiki.
Pemeriksaan Psikologi
Dalam bahasa populernya pemeriksaan psikologi disebut juga dengan psikotes Metode ini menggunakan alat-alat psikodiagnostik tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli yang benar-benar sudah terlatih. alat-alat itu dapat dipergunakan unntuk mengukur dan untuk mengetahui taraf kecerdasan seseorang, arah minat seseorang, sikap seseorang, struktur kepribadian seeorang, dan lain-lain dari orang yang diperiksa itu.[4]
Metode Analisis Karya
Dilakukan dengan cara menganalisis hasil karya seperti gambar - gambar, buku harian atau karangan yang telah dibuat. Hal ini karena karya dapat dianggap sebagai pencetus dari keadaan jiwa seseorang [2].
Metode Statistik
Umumnya digunakan dengan cara mengumpulkan data atau materi dalam penelitian lalu mengadakan penganalisaan terhadap hasil; yang telah didapat [2].

filsafat

Filsafat yunani telah mencapai kejayaannya sehingga melahirkan peradaban yunani dan menjadikan titik tolak peradaban manusia di dunia. Filsafat yunani telah menyebar dan mempengaruhi di berbagai bangsa diantaranya adalah bangsa Romawi, karena Romawi merupakan kerajaan terbesar di daratan Eropa pada waktu itu. Bangsa Romawi yang semula beragama kristen dan kemudian kemasukan filsafat merupakan suatu formulasi baru yaitu agama berintegrasi dengan filsafat, sehingga munculah filsafat Eropa yang tak lain penjelmaan dari filsafat Yunani.

sumber : skolistik